PENDAMPINGAN AKADEMISI MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN DI KAMPUNG TUA BAKAU SERIP NONGSA
DOI:
https://doi.org/10.63824/nb.v4i1.375Keywords:
kerajinan tangan, kulit kerang, gonggong, pendampingan, berdampakAbstract
Peranan Kemendikti Saintek berdampak besar pada program pemberdayaan berbasis kemitraan masyarakat karena lembaga ini berfungsi sebagai pengarah dan pendukung utama dalam menghubungkan dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan masyarakat. Melalui kebijakan, pendanaan riset terapan, dan program pengabdian masyarakat, Kemendikti Saintek mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat langsung. Dampaknya terlihat pada meningkatnya kapasitas masyarakat, penguatan ekonomi lokal, serta terciptanya solusi teknologi tepat guna yang berkelanjutan sesuai potensi daerah. Kampung Tua Bakau Serip di Kecamatan Nongsa, Batam, merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang memiliki potensi sumber daya laut melimpah, termasuk kerang dan gonggong yang menjadi kuliner khas masyarakat setempat. Namun, aktivitas konsumsi hasil laut tersebut menimbulkan permasalahan lingkungan berupa penumpukan limbah kulit kerang dan gonggong. Pengelolaan limbah yang kurang optimal berpotensi mencemari kawasan pesisir, sehingga diperlukan inovasi pemanfaatan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari sampah kulit kerang dan gonggong sebagai upaya transformasi limbah menjadi produk kreatif bernilai ekonomis. Metode pelatihan melibatkan pendekatan partisipatif dengan tiga tahapan utama, yaitu (1) sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan limbah berbasis lingkungan dan ekonomi kreatif, (2) praktik langsung pembuatan kerajinan tangan mulai dari teknik pemilahan, pemotongan, perakitan desain, hingga tahap finishing, serta (3) pendampingan pemasaran digital melalui website pandangtakjemu.com dan media sosial sebagai sarana branding produk lokal. Peserta terdiri dari 30 orang masyarakat setempat, termasuk kelompok ibu rumah tangga, pemuda, dan anggota Pokdarwis Pandang Tak Jemu. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah laut menjadi berbagai produk kerajinan, seperti aksesoris, bingkai foto, hiasan dinding, dan souvenir wisata. Selain itu, masyarakat memperoleh wawasan baru tentang strategi pemasaran berbasis teknologi digital sehingga produk kerajinan memiliki daya saing lebih tinggi. Dampak yang dihasilkan tidak hanya berupa pengurangan volume sampah pesisir, tetapi juga terciptanya peluang ekonomi alternatif yang mendukung keberlanjutan pariwisata di Kampung Tua Bakau Serip. Kesimpulannya, pelatihan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah kulit kerang dan gonggong menjadi produk bernilai tambah. Kegiatan ini juga memperkuat identitas Kampung Tua Bakau Serip sebagai desa wisata kreatif yang mengedepankan inovasi berbasis lingkungan, ekonomi, dan teknologi digital. Dengan keberlanjutan program, diharapkan tercipta ekosistem pariwisata yang ramah lingkungan sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat lokal.
References
Suryani, N. (2019). Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang sebagai Bahan Dasar Produk Kerajinan Tangan di Pesisir Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 115-122.
Richards, G., & Raymond, C. (2000). Creative Tourism. ATLAS News, 23, 16–20.
Hidayat, A., & Lestari, R. (2021). Pelatihan Pembuatan Kerajinan dari Limbah Kerang sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3), 200–208.
Nuraini, S., & Rahmadani, Y. (2022). Inovasi Pemanfaatan Limbah Gonggong Menjadi Produk Kerajinan Bernilai Ekonomis di Kepulauan Riau. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat, 2(1), 87–94.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th Edition). Pearson Education Limited.
Sumardjo. (2010). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Penyuluhan, 6(1), 45–52.
Cahayani, K., & Silitonga, F. (2024). The Ecotourism Development Strategy At Pandang Tak Jemu Mangrove Batam. Proceedings of the 11th International Applied Business and Engineering Conference, 11(1). https://doi.org/10.4108/eai.21-9-2023.2343005
Edy Wibowo, A., Silitonga, F., Kartika Cahayani, Sianipar, B., Ardiansyah Saputra, Ay, & Senop Putra Perwira. (2024). Pendampingan Penggunaan Dan Pemasaran Makanan Ringan Melalui Innovative Packaging Di Pulau Lance Batam. Jurnal Keker Wisata, 2(2), 141–153. https://doi.org/10.59193/jkw.v2i2.248
Fatimah, Z., & Silitonga, F. (2022). Pemberlakuan FTZ Di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Dalam Peningkatan Pariwisata. Jurnal Mekar, 1(1), 7–13.
Joko, D., Tegor, & Silitonga, F. (2023). Metode Penelitian Terapan. Deepublish.
Sianipar, B., Kartika Cahayani, Okta Safitri, Bram Handoko, Dinda Aisyah Nurul Intan, M. Khori Kurnia Subagja, & Silitonga, F. (2024). Media Sosial Sebagai Alat Pemasaran Mangrove Pandang Tak Jemu Di Kampung Tua Bakau Serip. Jurnal Keker Wisata, 2(2), 154–166. https://doi.org/10.59193/jkw.v2i2.251
Silitonga, F., Cahayani, K., Supriyono, T., & Andesta, I. (2024). Metode Penelitian Pariwisata. In A. E. Wiboyo (Ed.), Puslitabmas BTP. Puslitabmas Politeknik Pariwisata Batam. https://bukupuslib.btp.ac.id/index.php/penerbit-btp/catalog/book/5
Silitonga, F., Nasution, M. N. A., & Asman, A. (2023). Inovasi Melalui Managemen 4A Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Pada PAD Kota Batam. Jurnal Mahatvavirya, 10(1), 1–18. https://ojs.akmil.ac.id/index.php/mahatvavirya/article/view/76%0Ahttps://ojs.akmil.ac.id/index.php/mahatvavirya/article/download/76/60
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Frangky Silitonga, Kartika Cahayani, Arina Luthfini Lubis, Dwi Joko Siswanto, Fierman Sjafirial Agustus, Nurtjahyono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.





